Untung Berlimpah Dari Cacing
Kamis 18 Mei 2017

Salakan - Budidaya cacing tanah ternyata ada satu lagi jenis cacing yang biasa di jadikan pilihan untuk di budidayakan oleh para peternak cacing yaitu Cacing African Night Crawler atau dikenal Eudrilus Eugene. Budidaya cacing tak hanya di Indonesia namun juga di belahan Negara lain. Banyaknya peluang usaha ini membuat semakin banyak pula para pebisnis yang mulai melirik untuk menjalankan usaha budidaya cacing ANC ini.

Salah satu nya ialah budidaya cacing ANC milik Nyamadi yang beralamat di Dukuh Salakan RT 09 RW 01, Desa Salakan, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali. Nyamadi menggunakan rak dengan empat kotak bertingkat untuk budidaya cacing ANC ini dan memiliki enam rak bambu yang berada disamping rumahnya.

Nyamadi menjelaskan budidaya cacing ANC ini berawal dari belajar di rumah temannya yang berprofesi sebagai pengepul cacing di Kartasura. Setelah memiliki keterampilan yang cukup akhirnya beliau budidaya cacing ANC dan dijadikan sebagai usaha sampingan karena beliau berprofesi sebagai tukang las kontruksi yang ikut proyek di salah satu PT di Yogya. Sehingga di waktu libur beliau memanfaatkan waktu luang dengan memelihara cacing ANC dibantu putranya.

Untuk awal mula budidaya cacing ANC ini yang pertama ialah siapkan kandang yang berupa rak bambu kemudian diberi batang pisang atau debog dan ampas pati atau onggok. Setelah 2 hari lalu masukkan benih cacing ANC.

Nyamadi memberikan buah dan sayur-sayuran yang busuk yang beliau ambil di Pasar Pengging dan dari tetangga sekitar. Untuk pemberian makan dilakukan setiap tiga hari sekali.

Nyamadi menuturkan memelihara cacing ANC selama satu bulan maka sudah bisa dipanen. Asalkan teratur dalam membersihkan kandang dan mengolah debog dan onggok dengan cara diaduk 3 kali sehari dengan tangan supaya cacing mendapatkan udara. Jika hal tersebut rutin dilakukan maka selanjutnya dalam seminggu atau dua minggu sekali bisa dipanen.

Untuk setiap panennya, Nyamadi mampu mendapatkan enam belas kilogram cacing dan biasanya beliau memanen sebanyak empat kali dalam tiga minggu. Nyamadi menjelaskan cacing ANC miliknya banyak digunakan masyarakat untuk obat, kosmetik, mancing, pabrik roti dan pelet untuk pakan ternak.  

“Biasanya pembeli datang langsung kesini, biasanya digunakan untuk umpan mancing dan pakan ternak, kalau untuk obat dipesan oleh Pabrik Jamu Tilung Boyolali, selain itu pembeli berasal dari Kartosuro, Cawas dan Pedan Klaten, dan harganya Rp.25.000 sampai Rp.30.000 per kilo, kata pria lima puluh dua tahun tahun ini”.

Pendapatan yang diperoleh, Nyamadi mengaku tidak pasti.Ada beberapa kesulitan atau hambatan yang dihadapi Nyamadi diantaranya adalah onggok yang diberikan kadang terlalu banyak sehingga cepat panas dan membuat cacing mati, Beliau pun berharap agar suatu saat nanti usahanya bisa besar sehingga mampu melayani permintaan cacing ANC sampai ke luar Jawa.

 

Berita Terkini
Musdesus selesai, BLT-DD dikebut!
Kamis 31 Maret 2022