SALAKAN - Penyakit masyarakat merupakan permasalahan kompleks yang terdapat hampir di seluruh belahan dunia. Tak terkecuali di desa Salakan. Hal ini memotivasi desa Salakan membentuk Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) yang bertugas membantu menyelesaikan berbagai permasalahan sosial yang berkaitan dengan penyakit masyarakat seperti kumpul kebo dan mabuk-mabukan, serta bencana seperti banjir dan demam berdarah. Kasi Kemasyarakatan dan Pelayanan Desa Salakan, Wardoyo mengungkapkan PSM di dirikan pada tahun 2004 dengan anggota PSM berjumlah 16 orang yang terdiri dari pemuda karang taruna, kelompok pengajian, dan pegiat posyandu. “Terdapat beberapa masyarakat desa Salakan yang bermalah, tinggal satu rumah tetapi belum menikah misalnya. Ya kami arahkan, PSM membantu hingga bisa mendapat surat nikah dari Dinas Agama,” terang Wardoyo.
PSM juga membantu membimbing UKM-UKM yang ada di desa Salakan agar semakin berkembang dan berperan dalam gotong-royong seperti pengerukan untuk mengatasi penyumbatan tanggul di desa Salakan. Pelatihan dan peminaan PSM juga sering diadakan oleh Dinas Sosial seperti pelatihan komputer dan internet, penyuluhan untuk mengatasi glandangan dan pengemis dan sebagainya. “Mengajak masyarakat pada kebaikan itu sulit. Apalagi jika langsung berinteraksi dengan mereka yang bermasalah. Dicaci, di benci, di tolak, di marahi oleh pelaku itu sudah biasa di alami oleh anggota PSM. Memang ini menguji kesabaran anggota. Tapi, ini demi kebaikan bersama. Semoga anggota PSM tetap kuat dan sabar menghadapi masyarakat,” imbuhnya.
Biaya operasinal PSM selalu mengalir baik dari desa Salakan mapun pemerintah kabupaten Boyolali. Desa Salakann menggelontorkan dana Rp 500.000 hingga Rp 1.000.000 setiap bulannya. Bahkan, untuk menunjang operasinal PSM, PSM berusaha bergerak secara mandiri dengan mendirikan usaha ternak untuk membiayai operasinal PSM.